Ublik merupakan
alat penerangan khas desa yang sebagian besar dapat ditemui di wilayah Jawa, Indonesia. Hingga saat
ini ublik masih sering digunakan meski sudah ada listrik, terutama apabila listrik
padam. Ublik dapat terbuat dari kaleng atau botol bekas yang umumnya berisi
bahan bakar minyak tanah dan diberi sumbu.
Kita
tahu di tahun belakangan ini, minyak tanah masih langka dan harganya relatif
cukup mahal. Alternatif bahan bakar selain minyak tanah yang dapat kita pakai
sebagai sumber daya energi untuk membantu penerangan yaitu minyak jelantah
(minyak goreng bekas). Sedangkan sumbu yang digunakan sebagai penghantar minyak
dapat diganti dengan kain perca yang tidak dipakai, sehingga tidak perlu
mengeluarkan biaya lagi untuk membeli sumbu.
Berikut ini
cara perakitan ublik sederhana :
1. Siapkan bahan dan alat pendukung untuk
membuat ublik yakni: botol kaca bekas
dan tutupnya yang terbuat dari logam
(seperti gambar 2), kain perca,
minyak jelantah, paku dan palu, gunting.
2. Membuat sumbu dari kain perca, yaitu:
kain perca diplintir-plintir sedemikian rupa hingga membentuk seperti sumbu
dengan panjang sesuai dengan kebutuhan (gunting
± 1cm melebihi tinggi botol).
3. Penutup botol kaca yang terbuat dari
logam dilubagi dengan bantuan paku dan palu, dengan diameter kurang lebih
seperti ketebalan sumbu.
4. Masukkan sumbu kedalam lubang penutup
botol
5. Masukkan
minyak jelantah kedalam
botol kaca secukupnya ( ½ atau ¾ botol),
dan juga tetesi sedikit unjung sumbu
pada tutup botol dengan minyak jelantah.
6. Pasang tutup botol beserta sumbu pada
mulut botol (seperti gambar 2), maka ublik sudah siap untuk digunakan.
Jadi, teman-teman jangan bingung lagi untuk cari lilin atau senter jika lampu mati. Ublik sederhana ini dapat kalian buat sendiri
dari bahan bekas yakni botol dan minyak goreng bekas yang ada dirumah kalian. Jika teman-teman ingin tampilan ublik yang
lebih menarik lagi, botol kaca dapat pula diberi stiker, lukisan atau
menambahkan asesoris lain yang menarik sesuai selera. Semoga bermanfaat dan selamat
mencoba.